Hamas Setuju Genjatan Senjata Asal Israel Mundur
By Republika Newsroom
KAIRO-- Hamas mengusulkan gencatan senjata setahun dengan Israel dengan imbalan tentara negara Yahudi itu mundur dari Gaza, dan dihentikannya blokade atas wilayah yang dilanda perang itu, kata seorang pejabat senior Hamas kepada AFP di sini Jum'at pagi (16/1).
Mussa Abu Marzuk, deputi pemimpin Hamas yang bermarkas di Damaskus mengatakan, usulan tersebut diajukan oleh satu delegasi Hamas kepada Mesir dalam perundingan-perundingan di Kairo, dan bahwa gerakan Islam itu kini sedang menunggu respon Israel.
Ditanya apakah laporan-laporan Hamas mengenai usulan gencatan senjata selama setahun dengan Israel itu bisa diperpanjang lagi, Abu Marzuk mengatakan, "Hal itu adalah pernyataan-pernyataan gerakan terhadap prakarsa Mesir, inilah yang kami usulkan."
Seorang pejabat Hamas mengatakan Rabu setelah pertemuan dengan Ketua Intelijen Mesir Pmar Suleiman, bahwa gerakan menerima 'garis besar' rencana gencatan senjata Mesir.
Seorang diplomat Barat yang dekat dengan perundingan-perundingan gencatan senjata yang diprakarsai oleh Mesir, membenarkan kepada AFP bahwa Hamas telah mengusulkan gencatan senjata setahun yang bisa diperpanjang dengan Israel, tapi dia mengatakan bahwa negara Yahudi itu masih menyatakan keberatan.
Pejabat senior pertahanan Israel, Amos Gilad Kamis juga bertemu dengan Suleiman untuk menejlaskan posisi Hamas sebelum kembali Israel, untuk melaporkan kepada pemerintahnya.
Gilad telah kembali ke Kairo Jum'at untuk perundingan-perundingan lagi dengan para penguasa Mesir, kata kantor Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dalam pernyataannya.
"Kami menunggu apa jawaban Mesir setelah mereka berbicara dengan Gilad," kata Abu Marzuk. "Pihak Mesir tidak merespon apa reaksi Israel."
Presiden Mesir Hosni Mubarak pekan lalu menyampaikan usulan tiga pasal untuk menghentikan serangan Israel terhadap Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, yang diklaim telah menewaskan lebih dari 1.100 orang Palestina.
Prakarsa itu menyerukan dilakukan gencatan senjata secepatnya dan mengizinkan bantuan kemanusiaan ke dalam wilayah Gaza, selain mengakhiri penyelundupan senjata antara Mesir dan Gaza.
Israel mensyaratkan penghentian serangannya mencakup dihentikannya serangan roket para pejuang dari Gaza terhadap wilayah Israel selatan, dan pembentukan mekanisme untuk mencegah penyelundupan senjata antara Mesir dan Gaza yang dikuasai oleh Hamas itu.
Para diplomat Barat juga mengatakan, bahwa Hamas menolak akan mengizinkan wakil pemerintah Palestina Presiden Mahmud Abbas di penyeberangan perbatasan Rafah dengan Mesir.
Mesir telah menolak secara tetap membuka pintu penyeberangan - suatu tuntutan terpenting Hamas - seraya mengacu pada perjanjian 2005 yang diinginkan oleh para pemantau Uni Eropa dan perwakilan Palestina atas penyeberangan tersebut.
Abu Marzuk mengatakan, Hamas telah sepakat untuk mengizinkan para pemantau Uni Eropa menyeberang.
Namun dia memperingatkan bahwa 'tidak akan ada gencatan senjata jika pengepungan masih diteruskan.'
Israel memberlakukan hukuman pemblokadean terhadap Jalur Gaza sejak Hamas mengendalikan kontrol atas wilayah itu pada Juni 2007, setelah berhasil menyisihkan kelompok Fatah pimpinan Presiden Mahmud Abbas. (afp/ant/ri)
KAIRO-- Hamas mengusulkan gencatan senjata setahun dengan Israel dengan imbalan tentara negara Yahudi itu mundur dari Gaza, dan dihentikannya blokade atas wilayah yang dilanda perang itu, kata seorang pejabat senior Hamas kepada AFP di sini Jum'at pagi (16/1).
Mussa Abu Marzuk, deputi pemimpin Hamas yang bermarkas di Damaskus mengatakan, usulan tersebut diajukan oleh satu delegasi Hamas kepada Mesir dalam perundingan-perundingan di Kairo, dan bahwa gerakan Islam itu kini sedang menunggu respon Israel.
Ditanya apakah laporan-laporan Hamas mengenai usulan gencatan senjata selama setahun dengan Israel itu bisa diperpanjang lagi, Abu Marzuk mengatakan, "Hal itu adalah pernyataan-pernyataan gerakan terhadap prakarsa Mesir, inilah yang kami usulkan."
Seorang pejabat Hamas mengatakan Rabu setelah pertemuan dengan Ketua Intelijen Mesir Pmar Suleiman, bahwa gerakan menerima 'garis besar' rencana gencatan senjata Mesir.
Seorang diplomat Barat yang dekat dengan perundingan-perundingan gencatan senjata yang diprakarsai oleh Mesir, membenarkan kepada AFP bahwa Hamas telah mengusulkan gencatan senjata setahun yang bisa diperpanjang dengan Israel, tapi dia mengatakan bahwa negara Yahudi itu masih menyatakan keberatan.
Pejabat senior pertahanan Israel, Amos Gilad Kamis juga bertemu dengan Suleiman untuk menejlaskan posisi Hamas sebelum kembali Israel, untuk melaporkan kepada pemerintahnya.
Gilad telah kembali ke Kairo Jum'at untuk perundingan-perundingan lagi dengan para penguasa Mesir, kata kantor Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dalam pernyataannya.
"Kami menunggu apa jawaban Mesir setelah mereka berbicara dengan Gilad," kata Abu Marzuk. "Pihak Mesir tidak merespon apa reaksi Israel."
Presiden Mesir Hosni Mubarak pekan lalu menyampaikan usulan tiga pasal untuk menghentikan serangan Israel terhadap Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, yang diklaim telah menewaskan lebih dari 1.100 orang Palestina.
Prakarsa itu menyerukan dilakukan gencatan senjata secepatnya dan mengizinkan bantuan kemanusiaan ke dalam wilayah Gaza, selain mengakhiri penyelundupan senjata antara Mesir dan Gaza.
Israel mensyaratkan penghentian serangannya mencakup dihentikannya serangan roket para pejuang dari Gaza terhadap wilayah Israel selatan, dan pembentukan mekanisme untuk mencegah penyelundupan senjata antara Mesir dan Gaza yang dikuasai oleh Hamas itu.
Para diplomat Barat juga mengatakan, bahwa Hamas menolak akan mengizinkan wakil pemerintah Palestina Presiden Mahmud Abbas di penyeberangan perbatasan Rafah dengan Mesir.
Mesir telah menolak secara tetap membuka pintu penyeberangan - suatu tuntutan terpenting Hamas - seraya mengacu pada perjanjian 2005 yang diinginkan oleh para pemantau Uni Eropa dan perwakilan Palestina atas penyeberangan tersebut.
Abu Marzuk mengatakan, Hamas telah sepakat untuk mengizinkan para pemantau Uni Eropa menyeberang.
Namun dia memperingatkan bahwa 'tidak akan ada gencatan senjata jika pengepungan masih diteruskan.'
Israel memberlakukan hukuman pemblokadean terhadap Jalur Gaza sejak Hamas mengendalikan kontrol atas wilayah itu pada Juni 2007, setelah berhasil menyisihkan kelompok Fatah pimpinan Presiden Mahmud Abbas. (afp/ant/ri)
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home