Rabu, 18 Februari 2009

Apa Yang Bisa Diharapkan Atas Kunjungan Hillary ke Indonesia?

Menlu Amerika Hillary Clinton dijadwalkan akan segera ke Indonesia. Para ulama berharap ada perubahan sikap Amerika dengan Islam

Hidayatullah.com—Menteri Luar Negeri (Menlu) AS yang baru, Hillary Clinton telah memilih Asia sebagai benua pertama yang dikunjunginya, memecah tradisi yang dilakukan para Menlu maupun Presiden Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya memilih ke Eropa atau Timur Tengah.


Beberapa hari lagi, tanggal 18-19 Februari ini, Hillary akan berada di Indonesia. Sejumlah agenda yang disebut-sebut akan dibahas dalam kunjungan pertama ini adalah terkait krisis ekonomi global, perubahan iklim, dan ambisi nuklir Korea Utara.

Berbeda dengan tiga negara lain, di Indonesia nanti, menurut sumber Deplu AS, Hillary mungkin akan meletakkan kerangka dasar bagi hubungan yang berubah, kemitraan strategis baru dengan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia ini. Apa kira-kira yang bakal dilakukan Hillary untuk Indonesia? Dan apa manfaatnya bagi umat Islam?

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi berharap kunjungan Menlu Hillary Clinton ke Indonesia jangan semata untuk kepentingan negara adikuasa tersebut, terlebih hanya untuk menaikkan citra.

"Kita berharap Pemerintah Amerika yang kini dipimpin Barack Hussein Obama dapat bertindak secara objektif melihat Indonesia untuk kepentingan perdamaian dunia, dan jangan hanya untuk kepentingan Amerika Serikat, " ujar KH Hasyim Muzadi dikutip Pelita.

Hasyim juga berharap agar Amerika saat ini dapat bertindak menjadi Bapak Dunia dan bukan Polisi Dunia. "Artinya, dengan menjadi Bapak Dunia, maka Amerika dapat dicintai oleh seluruh dunia internasional. Akan tetapi jika menjadi Polisi Dunia tentunya Amerika Serikat akan membayar cost yang cukup mahal, khususnya terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah luar negeri, " jelasnya.

Hal lain, yang juga harus diperhatikan Amerika Serikat adalah terkait masalah penyelesaian perdamaian di Timur Tengah. Dalam hal ini, Amerika harus bertindak proporsional dalam menerapkan kebijakan luar negerinya, khususnya terhadap eksistensi Israel dan Palestina.

Jika tidak proporsional, Amerika sampai kapanpun akan dilihat secara terus menerus menerapkan double standard. Masalah penerapan kebijakan inilah yang justru merugikan Amerika sendiri di mata internasional, kata Hasyim.

Kepada Pemerintah Indonesia sendiri, Hasyim berharap agar dapat melaksanakan kedaulatan pemerintahan dengan sepenuh-penuhnya tanpa adanya upaya yang didikte ataupun 'diobok-obok' dalam melaksanakan kebijakan.

Hasyim juga berharap, Amerika harus beri keleluasan kepada Indonesia dalam melaksanakan kebijakannya. Amerika tidak usah terlalu banyak mengintervensi seperti yang dilakukan selama ini. Hal itu dimaksudkan agar ada keseimbangan antara persahabatan dengan bantuan, ujarnya.

Sementara itu, salah satu Ketua PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir berpendapat, kunjungan Menlu AS ke Indonesia merupakan hal positif jika dilandasi sikap dan kebijakan baru dari pemimpin AS tersebut. Sebaliknya, kunjungan tersebut tidak memberi arti apapun bagi bangsa Indonesia jika negara adikuasa tersebut masih menerapkan standard ganda seperti yang diterapkan di masa George W Bush.

Pemerintah AS di bawah Obama harus memperbarui sikap atau kebijakan politik LN ke arah memahami Islam dan Indonesia, dan tidak seperti yang dilakukan di era Bush. Jangan anggap Indonesia sarang teroris dan fundamentalis seperti pandangan AS di masa Bush, ujar Haedar Nashir.

Terhadap pemerintah, Haedar mengimbau agar Pemerintah Indonesia menunjukkan sikap sebagai negara berdaulat dan tidak mudah didikte kekuatan negara besar manapun. Bekerjasamalah sebagaimana layaknya bangsa dan negara bermartabat. Kita ini juga negara besar, bukan inlander tegasnya.

Pada bagian lain, Haedar menyinggung soal sektor yang harus diperkuat oleh Pemerintah Indonesia terkait dengan kerjasama dengan negara yang kini dipimpin Barack Hussein Obama.

PP Muhammadiyah berharap Pemerintah Indonesia memperkuat kerjasama di bidang pendidikan dengan tetap menghormati kultur masing-masing. Selanjutnya, PP Muhammadiyah juga berharap terjadi negosiasi ulang proyek-proyek besar seperti Freeport dan lain-lain yang menguntungkan kedua belah pihak, serta meningkatkan saling pemahaman di mana Indonesia termasuk negara Muslim terbesar yang moderat.

Sementara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempersilakan kepada Menlu AS berkunjung ke Indonesia jika memang memberikan dampak positif bagi hubungan kedua negara yang cenderung menimbulkan ketegangan.

"Silakan saja. Yang namanya kunjungan kalau positif ya,... silakan, " kata Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat KH Ma'ruf Amin.

Yang perlu mendapat perhatian, kata Ma'ruf, Presiden AS Obama berkeinginan untuk bersahabat dengan masyarakat Muslim di dunia ini. Dan, Indonesia itu kan masyarakatnya mayoritas beragama Islam, sehingga kita harapkan ada perubahan sikap politik AS terhadap masyarakat Islam, ujarnya.

Ma'ruf mengingatkan, kalau ada kunjungan Menteri Luar Negeri AS ke Indonesia tidak ditindaklanjuti dengan perubahan sikap politiknya terhadap Islam tidak ada gunannya. Ya, kita harapkan ada perubahan sikap politik AS terhadap Islam, ujarnya.

Secara terpisah, Juru Bicara Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto berharap Pemerintah Indonesia tidak boleh terjebak dan terseret arus keinginan AS yang saat ini tengah memperbaiki citra di dunia Islam.

Bahwa kunjungan Menlu AS Hillary Clinton ke Indonesia pada tanggal 18-19 Februari ini tidak lain adalah untuk lebih menguatkan hegemoni AS di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. AS adalah negara imperialis yang dengan segala cara akan terus berusaha melanggengkan dominasinya di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia, demi meraih kepentingan politik dan ekonominya, paparnya.

Menurut dia, penjajahan semacam itu akan terus dilakukan dengan teknik yang berubah-ubah. Bila sebelumnya dengan hard power, sekarang di masa pemerintahan Presiden Obama dibahasakan dengan istilah smart power, yakni melalui cara-cara diplomasi, tekanan politik dan cara-cara lain yang dikatakan smart itu.

Apalagi secara pribadi meski Hillary Clinton berasal dari Partai Demokrat, dia adalah termasuk pendukung agresi AS ke Iraq. Artinya, secara moral dia termasuk figur yang harus bertanggungjawab terhadap kehancuran Irak. Dia juga pendukung fanatik Israel, dengan tingkat dukungan yang lebih besar daripada Presiden Obama sekalipun, tegasnya.

Seiring hal itu, HTI pun menolak kunjungan Menlu AS Hillary Clinton. Pasalnya, kunjungan tersebut akan menjadi jalan makin kokohnya hegemoni AS atas negeri ini.

HTI menyerukan kepada umat Islam di Indonesia, khususnya para tokoh umat, untuk bersama-sama menolak setiap bentuk langkah atau kegiatan baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri, seperti tampak dalam kunjungan Menlu AS Hillary Clinton, yang akan membawa negeri ini makin dalam terjerumus ke dalam pelukan negara imperialis seperti Amerika Serikat ujarnya.

Menanggapi adanya penolakan kunjungan Menlu AS Hillary Clinton, Hasyim Muzadi justru mengaku tidak sependapat dengan sikap penolakan yang disampaikan Ormas Islam dalam menyikapi kunjungan diplomasi tersebut.

PBNU sendiri, kata Hasyim, akan menyambut positif kunjungan Menlu AS. Kalau memang Menlu itu mau datang ke PBNU kita akan menerima, tegasnya. [plt/cha/www.hidayatullah.com]

selengkapnya!

Kamis, 12 Februari 2009

Kepedihan di Dekat Bukit-Bukit "Emas Hitam"

Tiga anak lelaki duduk santai di sebuah halte dalam areal tambang PT Indominco Mandiri, Kalimantan Timur, Kamis (21/2) sore. Sekitar 300 meter dari tempat mereka bersantai ialah lapangan penumpukan tempat batu bara yang membukit.

“Rumah saya itu,” kata Ismail (13), salah seorang anak. Dia menunjuk satu rumah panggung berdinding kayu yang berada di seberang pondok halte. Dari tempatnya bersantai mungkin tidak lebih dari 100 meter.

Ismail mengatakan, rumah itu masuk dalam wilayah Desa Segendis, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Di arah berlawanan, ada jalan tanah yang menuju Desa Santan Ilir dan Desa Santan Tengah.

Ketiga desa tersebut berada dalam areal tambang yang sedang ‘dibongkar’ oleh anak perusahaan Banpu Group Company itu. Jarak antardesa berdekatan sehingga tidak jauh juga dari lapangan penumpukan atau stock pile.

Sebagian lokasi Indominco berada dalam areal Hutan Lindung Bontang dalam wilayah Kabupaten Kutai Timur. Indominco ialah satu dari 13 perusahaan yang diperbolehkan menambang di hutan lindung berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penambangan di Hutan Lindung.

Jalan Berlumpur

Jangan membayangkan melewati jalan mulus di desa-desa itu. Untuk menuju jalan Santan Ilir dan Santan Tengah saja lumpurnya, hampir selebar sepuluh meter sehingga membuat mobil tergelincir ke kiri dan kanan. Belum lagi lubang-lubang berair yang bisa saja membuat mobil terjebak dan tidak mau jalan.

“Yang bukan tanah cuma sekitar satu kilometer,” kata Wade (28), warga Santan Ilir. Yang dimaksud ialah jalan beton dari depan warung miliknya hingga pertigaan persis di depan rumah H Abd Hamid T, kepala desa.

Itupun, lanjut Wade, pelapisan jalan tanah dengan beton baru dilakukan setahun terakhir. Sejak perusahaan masuk sekitar 1995 hingga saat ini, jaringan jalan di Santan Ilir dan Santan Tengah yang berdekatan tetap tanah.

“Kalau habis hujan, jalan pasti berlumpur,” kata Ibrahim (40), warga Santan Tengah, mengingatkan.

Kondisi itu bertolak belakang dengan jalan akses utama dari gerbang Indominco hingga ke lapangan penumpukan. Sekitar sepuluh kilometer jalan yang dilintasi truk-truk pengangkut batu bara itu berupa aspal mulus.

Namun, menurut Wade dan Ibrahim, mulai tahun ini, jaringan jalan desa yang tanah juga akan dilapisi entah dengan aspal atau beton. Menurut mereka, biaya pelapisan itu mungkin patungan antara perusahaan dengan pemerintah.

Wade mengatakan, jalan perusahaan yang aspal ialah akses utama warga desa menjangkau kota-kota terdekat yakni Bontang dan Samarinda. “Di desa memang ada pasar tetapi semua dipasok dari Samarinda,” katanya.

Untuk itulah, ketika melintasi jalan perusahaan, warga harus ekstra hati-hati untuk menghindari kecelakaan. Selama mengemudi, lampu kendaraan harus dinyalakan sebagai tanda bagi kendaraan dari arah berlawanan. Kecepatan maksimum kendaraan 30 kilometer/jam hingga 60 kilometer/jam.

Perhatian

Wade mengatakan, lahir di Santan Ilir. Dia pernah bekerja di Indominco kurun 2000 hingga 2004. Selepas itu dia tidak bekerja karena kakinya nyaris hancur akibat kecelakaan motor. Sejak saat itu dia membuka warung makanan dan setahun terakhir juga menjual pulsa telepon selular.

“Modal dari gaji saya selama di Indominco,” kata Wade mengenang. Upah bekerja di perusahaan batu bara sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Itu sebabnya banyak warga desa yang kemudian menjadi pekerja di Indominco.

Menurut Ibrahim, Indominco sudah ada sejak 1995. Namun, saat itu, pengupasan dan produksi batu bara belum berlangsung. “Saya tidak tahu pasti kapan produksi dimulai,” katanya.

Menurut mereka, keberadaan Indominco memang berpengaruh terhadap kehidupan warga. Selain bisa menjadi pekerja, sejumlah sarana dan prasarana dibangun atas biaya perusahaan bersama dengan pemerintah.

Menurut Wade, kehidupan warga sebenarnya tidak jauh berbeda dibandingkan ketika perusahaan belum ada. Kalau dikatakan sejahtera, lanjut dia, seharusnya rumah-rumah warga tidak lagi dari kayu, jaringan air tersedia, listrik menyala setiap saat, dan jaringan jalan beraspal.

Namun, pada kenyataannya, listrik kerap padam. Warga terkadang mandi bahkan memasak air hujan. Beberapa rumah warga sudah reyot. Di sisi lain, ada yang meski rumahnya dari kayu dan agak reyot tetapi punya parabola.

Yang tidak dapat dipungkiri, eksploitasi batu bara atau emas hitam menjadi primadona di Kaltim. Nyaris di semua kabupaten dan kota sebagian kawasan dikupas untuk kemudian diambil batu baranya dari dalam perut bumi.

Agak jauh dari Indominco terdapat tempat beroperasinya perusahaan tambang batu bara terbesar di dunia yakni PT Kaltim Prima Coal di Kabupaten Kutai Timur.

Santan Ilir dan Santan Tengah ialah satu dari ratusan desa yang berada dalam atau di sekitar tambang. Deru mesin truk-truk pengangkut batu bara dan debu beterbangan ialah pemandangan yang kerap mereka saksikan. Bisa jadi pula, gunung dalam ingatan mereka ialah gundukan besar hitam batu bara di lapangan penumpukan. (Ambrosius Harto)

Sumber: KOMPAS, 25 Februari 2008


selengkapnya!

PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN: Memicu kontroversi

JAKARTA -- Pro kontra film perempuan berkalung sorban (PBS) masih terus berlanjut. Bahkan kini Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) mendesak pemerintah untuk mencabut film tersebut dari peredaran. Pasalnya, film ini dinilai telah melecehkan nama pesantren.

Ketua Mejelis BKsPPI, Didin Hafidhuddin, menegaskan pihaknya merekomendasikan agar film PBS dicabut dari peredaran. Menurutnya film ini memberikan pecintraan buruk terhadap pesantren yang digambarkan seolah-olah pesantren mengungkung perempuan," tandasnya.


Permasalahan ini dibawa ke Ijtima Nasional BKsPPI menurut Didin didasarkan kepada banyaknya surat-surat, sms, dan fax dari pimpinan pondok pesantren tentang kondisi film tersebut. Ditambah lagi dengan maraknya pemberitaan negatif tentang film tersebut. "Ternyata semua itu sesuai dnegan kenyataannya," papar Didin.

Pendapat senada dilontarkan oleh, Ketua MUI Pusat, Kholil Ridwan. Menurutnya setelah ia menonton film tersebut, memang banyak ditemukan beberapa kejanggalan. "Apapun motivasi pembuatan film itu, tapi realita di layar kesannya memojokkan pesantren. Di sana digambarkan pesantren seolah-olah memenjarakan santri perempuan, hak-hak perempuan ditindas, dan suami bisa berbuat seenaknya terhadap istri. Bahkan disitu juga menggambarkan terbelakangnya pesantren yang membakar buku-buku, mereka mendiskriminasikan pondok pesantren," tandasnya.

Tak hanya itu, lanjut Kholil, pihaknya mempertanyakan mengapa dalam film tersebut menonjolkan buku 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Tur, yang menulis buku di penjara, Pulau Buru. "Malah di film itu, pesantren diibaratkan sebuah penjara," paparnya.

Hal-hal tersebutlah yang mendasari BKsPPI untuk mendesak pemerintah segera menarik peredaran film tersebut yang diyakini pihaknya memberikan dampak yang buruk kepada masyarakat. "Kami minta pihak berwenang untuk menarik film itu," tegasnya.

Bahkan pihak BKsPPI meyakini upaya yang dilakukan pihaknya merupakan salah satu tindakan preventif akan adanya pembuatan film serupa. "Agar para produser mikir dalam membuat film. Atau jangan-jangan mereka memang punya misi, sengaja menjelek-jelekan Islam atau pesantren. Karena film itu merupakan salah satu media yang paling ampuh untuk propaganda tersebut," pungkas Kholil Ridwan.she/kpo
By Republika Newsroom




selengkapnya!


indonesia terguncang lg dgn gempa bumi di sumbar,.. sabar-sabar ni semua adalah cobaan yg kuasa. moga yg menjadi korban selamat diberikan ketabahan dan yg meninggal di terima disisi Allah SWT dan diampuni segala dosa-dosanya, amiin!!!

Ya Allah!! Sebagaimana Engkau Pernah menghantar burung-burung ababil menghancurkan tentera bergajah Musyrikin, maka kami memohon kepada mu Ya Allah....... . turunkan lah bantuan mu kali ini kepada orang orang Islam di GAZA, hancurkanlah rejim zionis..amin.

Please don't break or putuskan dia ini...keep on fowarding to ur friend insyallah, Allah makbulkan doa kita ini.

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Kadang kala keadaan mengharuskan kita menyerah pada titik tertentu, tp yakinlah bahwa sesuatu yang telah qt kerjakan dengan kejujuran dan dilaksanakan dengan tanggung jawab penuh walau tdk bisa maksimal hanya allah yang bisa membalasnya

KAWAN

SITUS HMI

Situs Desa

Kab/Kota di Kaltim

www.flickr.com
anas_gns' items Go to anas_gns' photostream